– Lombok Barat, 24 Juni 2024 – Desa Lembar Selatan merupakan wilayah bagian selatan melalui jalur laut yang memiliki kawasan pelabuhan laut dan berdampingan dengan pelabuhan internasional Gili Mas lembar, sehingga desa ini menjadi penyangga KEK Mandalika. Lembar Selatan memiliki kawasan wisata yang disebut Ekowisata Lembar Selatan (ELS). Potensi Ekowisata Lembar Selatan (ELS) terdiri dari kawasan wisata alam  dan wisata buatan yang unik yang tidak didapatkan di kawasan wisata lain. ELS terbagi menjadi tiga objek daya tarik wisata yaitu kawasan Pesisir Pantai Cemare, Maqam Keramat dan Hutan Mangrove. ELS dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lembar Selatan yang dipelopori oleh kelompok pemuda penggiat wisata. Jumlah pengunjung dan aktivitas wisata yang terus meningkat akan menimbulkan konsekuensi pertambahan timbulan sampah wisata yang signifikan. Timbulan sampah wisata yang terus meningkat perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah wisata yang dihasilkan di Kawasan ELS salah satunya adalah sampah organik dari sisa makanan dan dedaunan.

Dalam meminimalkan dampak negatif sampah organik, Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan melaksanakan pendampingan Pengolahan Sampah Organik menjadi Sabun Ecoenzym. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi penggiat wisata Kawasan ELS dalam pengolahan sampah organik dan meningkatkan motivasi untuk melakukan upaya daur ulang sampah organik. Agenda pendampingan dilakukan dengan penyampaian materi pengolahan sampah organik yang disampaikan oleh Ernawati, S.Si., M.Sc (Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan Unram). Ernawati mengatakan, “Pengolahan sampah organik di kawasan wisata perlu perhatian serius, karena karakteristik sampah organik yang mudah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan aktivitas wisata yang dilakukan pengunjung dan merusak objek daya tarik wisata dan sumber daya alam”. Sabun Ecoenzym sangat bermanfaat sebagai produk substitusi sabun pencuci piring, detergen, dan sabun pencuci tangan. Sabun Ecoenzym dibuat dari bahan yang mudah ditemukan dan harga yang terjangkau. Bahan baku Sabun Ecoenzym terdiri dari sisa sayur wortel, terong bulat, dan kulit jeruk. Produk substitusi ini memiliki dampak positif menghemat pembelian sabun yang berimplikasi pada pengurangan belanja bulanan. Dampak positif yang lebih luas dapat mengurangi timbulan sampah organik sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Kawasan ELS yang terjaga dapat meningkatkan kualitas jasa ekosistem yang mendapat meningkatkan kunjungan wisatawan.