– Kyoto, 19-25 Februari 2025 – Tim peneliti dari Universitas Mataram melakukan kunjungan akademik ke Jepang dalam rangka memperkuat kerja sama penelitian gaharu. Kegiatan ini mencakup diskusi strategis dengan akademisi, kunjungan industri, serta partisipasi dalam lokakarya internasional di Kyoto University, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan gaharu dalam berbagai bidang, termasuk farmasi dan konservasi sumber daya genetik.
Dalam pertemuan dengan Prof. Mieno Fumiharu, Direktur Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University, disepakati bahwa proyek penelitian gaharu akan diperpanjang hingga tahun 2026. Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan riset gaharu, khususnya dalam meningkatkan kualitas serta pemanfaatannya untuk keperluan industri dan akademik.
Tim Universitas Mataram juga bertemu dengan Direktur dan jajaran eksekutif Mitsuboshi Pharmaceutical Co., Ltd. guna mempromosikan sampel gaharu dari pusat kajian gaharu Universitas Mataram. Dalam kunjungan ini, tim memperoleh wawasan mengenai proses produksi obat-obatan herbal dan teknologi yang digunakan. Pihak industri memberikan masukan mengenai standar kualitas gaharu yang dibutuhkan sebagai bahan baku obat. Informasi ini menjadi acuan penting bagi peneliti dalam meningkatkan kualitas gaharu melalui teknik inokulasi yang tengah dikembangkan.
Sebagai bagian dari kerja sama akademik, tim Universitas Mataram turut serta dalam International Workshop yang diselenggarakan oleh CSEAS, Kyoto University. Workshop ini menghadirkan delapan pembicara dari Indonesia dan Jepang yang membahas berbagai aspek penelitian gaharu. Dr. Rahadi Wirawan, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mataram, memaparkan penelitian mengenai “Electronic Nose and Image Processing for Agarwood Grading Classification: A Multimodal Approach” (klasifikasi kualitas gaharu menggunakan teknologi electronic nose dan image processing). Dr. Yumi Fujiwara dari International University of Health and Welfare, Jepang, membahas “Study on Genetic Diversity of Indonesian Agarwood” (keragaman genetik gaharu di Indonesia). Dr. Anggit Listyacahyani Sunarwidhi dari Universitas Mataram menjelaskan mengenai “Phytochemical Screening of Agarwood Leaves Compound” (skrining fitokimia senyawa dalam daun gaharu). Sementara itu, Dr. Sakura Takmatsu dari Ehime University mengulas “Agarwood Travels the World: Its Usage Around the World and Its Chemical Aspect” (aspek kimia dan penggunaan gaharu di berbagai belahan dunia). Selain itu, Dr. Mamika Ujianita Romdhini dari Universitas Mataram membahas “Geometric Analysis of Agarwood Inoculation Model” (analisis geometris model inokulasi gaharu. Selain itu, Dr. Masayuki Yanagisawa serta Dr. Isamu Yamada dari CSEAS Kyoto University mempresentasikan “Distribution of Agarwood Resources in Southeast Asia” (distribusi sumber daya gaharu di Asia Tenggara). Prof. Tri Mulyaningsih dari Universitas Mataram menyampaikan penelitian tentang “Petiole and Midrib Anatomical Marker on Gyrinops (Thymelaeaceae) in East Wallacean Line Indonesia” (penanda anatomi tangkai daun dan tulang daun tengah pada genus Gyrinops di garis Wallacea Timur, Indonesia. Diskusi ditutup dengan komentar dan pembahasan dari Dr. Michiho Ito dari National Institute of Health Sciences, Jepang.
Tim Universitas Mataram juga mengunjungi Shoyeido Incense Co., salah satu perusahaan penghasil incense (dupa) terkemuka di Jepang. Dalam pertemuan dengan Direktur sekaligus pemilik perusahaan, tim memperoleh wawasan mengenai pasar gaharu di Jepang dan dunia. Selain itu, tim berkesempatan mengunjungi museum, showroom, serta area penjualan produk incense untuk memahami lebih lanjut mengenai nilai ekonomi dan budaya gaharu dalam industri wewangian global.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, tim Universitas Mataram menghadiri pertemuan riset di CSEAS bersama Dr. Yanagisawa Masayuki. Dalam pertemuan ini, disepakati tujuan riset lanjutan serta agenda penelitian yang akan berlangsung dari April 2025 hingga Maret 2026. Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan riset gaharu serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara Universitas Mataram dengan mitra akademik dan industri di Jepang.
Gallery