20 Desember 2023- International Mini Symposium “Health Education and Community Engagement Toward Public Helath Sustainable Development” merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan International Student Engagement Program (KKN Internasional) antara 12 mahasiswa Universitas Mataram (Unram) dan 5 mahasiswa Fukushima Medical University (FMU) Jepang. KKN Internasional ini diinisiasi oleh Bapak Eka Sunarwidhi Prasedya, Ph.D selaku Dosen Biologi FMIPA Universitas Mataram dan DPL dari kegiatan KKN ini. Acara mini symposium ini dilaksanakan di Ruang Sidang Senat Rektorat dan dihadiri oleh 120 orang terdiri dari mahasiwa dan dosen Universitas Mataram. Kegiatan ini juga merupakan momen launching KKN internasional FMU-Unram yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Akmaluddin, Ph.D yang mewakili Bapak Rektor Unram. Sesi selanjutnya adalah pidato dari Prof. Sukartono Ph.D selaku ketua LPPM Unram dan Prof.dr.Akihiro Hazama, Ph.D dari FMU Jepang. Sebelum memasuki acara inti, mahasiwa FMU, Kazuma Tate, Miho Shinozuka, Arisa Ikunaga dan Masao Miyake menampilkan cultural show yang menarik berupa syodo performace dan karate.
Acara inti mini symposium menghadirkan keynote speakers Assoc Prof. Isamu Amir dari FMU Jepang, Dr. Misbahuddin, Dr. W Wedhaswara dan Dr.dr E Hagni Wardoyo, Sp.MK. Assoc Prof. Isamu Amir menjelaskan tentang situasi terkini kesehatan lingkungan di Jepang dan GUGURU Project di Jepang. “The goal of GUGURU Project is to update knowledge health effect, genetic effect of radiation by providing the latest information,” ungkapnya. Dr. W Wedhaswara menjelaskan tentang data mining dan implementasi digital health for expert. Selanjutnya, Dr.dr E Hagni Wardoyo mengungkapkan tentang kondisi kesehatan publik di Indonesia, Pendidikan Kedokteran dan tantangan kesehatan masyarakat Indonesia. Invited speakers session diisi oleh mahasiswa FMU Jepang, Kazuma Tate, Miho Shinozuka dan Arisa Ikunaga. Kazuma Tate menjelaskan tentang impacts of health education events in Fukushima earthquake refugees. Miho Shinozuka mengungkapkan tentang medical students learning experiences in health education events. Terakhir, Arisa Ikunaga memberi penjelasan tentang barriers around healthcare in Nepal compared to Japan. International mini symposium ini tidak hanya memberikan pengetahuan lebih tentang dunia kesehatan tetapi juga membuktikan bahwa Unram mampu menggandeng Universitas di LN sehingga Unram dapat lebih dikenal di kancah internasional. Semoga KKN Internasional ini mendorong civitas akademik Universitas Mataram menambah Kerjasama internasional kedepannya.