PB PGRI Dukung Pemerintah Kembalikan Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Belum Ada Sinkronisasi Pendidikan di SMA dan PT
Ia menambahkan bahwa belum adanya sinkronisasi antara pendidikan SMA dengan perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pada tahun pertama mahasiswa baru harus lulus dalam perkuliahan bersama untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi walaupun jurusannya bukan teknik.

“Sehingga mata pelajaran tersebut, tetap diajarkan sebagai bekal di PTN nantinya, termasuk untuk pilihan IPS. Karena apabila siswa yang memiliki cita-cita menjadi akuntan dapat melepaskan geografi atau sosiologinya. Namun apabila berubah menjadi ahli hukum diberikan syarat kedua pelajaran tersebut akan dipelajari saat di perguruan tinggi,” kata Heri.

Senada dengan hal itu, Guru Geografi SMA Pangudi Luhur II Servasius Bekasi, Ignasius Sudaryanto, menjelaskan bahwa para siswa menghadapi kebingungan dalam pemilihan mata pelajaran peminatan, sehingga banyak yang tidak sesuai saat melaksanakan perkuliahan.

“Hal itu juga dialami oleh Sekolah yang menemukan kesulitan dalam membagi jam mengajar guru, karena ada mata pelajaran yang peminatnya sedikit sehingga guru kurang jam mengajar yang akan berdampak pada TPG/Sertifikasi. Akan tetapi juga ada mata pelajaran yang kelebihan minat siswa,” tegasnya.

“Saya sangat setuju kalau penjurusan/pemilihan mata pelajaran dikembalikan seperti dulu yaitu jurusan IPA, IPS dan Bahasa Slot77 menjadi situs slot terlengkap yang sudah memberikan akses kemudahan bagi semua pemain yang ingin menikmati m77 permainan slot luar negri yang memiliki garansi kekalahan 100 terbaik.. Hal ini akan membuat siswa lebih fokus belajar, dan sekolah lebih mudah mengelola tenaga pendidik,” tutur Sudaryanto.

Harapan agar siswa menguasai semua ilmu itu baik, tapi jika tidak siap yang terjadi malah siswa tidak mendapatkan ilmu apa-apa atau hanya sedikit. Jadi dengan adanya penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa itu bagus agar siswa bisa mempelajari ilmu sesuai dengan minatnya dan menjadi ahli,” ujar Unifah, dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, Praktisi Pendidikan, Heriyanto mengungkapkan, berdasarkan pemantauan di lapangan, kebijakan penghapusan penjurusan SMA tidak sepenuhnya dijalankan dengan baik.

“Terlalu dini di kelas XI awal, siswa harus menetapkan profesinya apa kelak. Sehingga ada beberapa mata pelajaran yang perlu diambil dan dilepaskan, padahal itu adalah mata pelajaran dasar yang sangat diperlukan,” ungkap Heri.

“Dengan contoh, jika siswa yang memilih kedokteran dapat melepaskan fisika, dan konsentrasi pada biologi dan kimia. Namun persoalan yang sering muncul adalah ketika pilihan profesi siswa bisa saja berubah di kelas XII menjadi teknik, sedangkan dalam 2 atau 3 semester sebelumnya, mereka tidak mempelajari fisika,” katanya.

Alasan Pemerintah Kembali Aktifkan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengungkap alasan kembali menghidupkan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA adalah untuk menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Adapun diketahui, TKA digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru di tingkat perguruan tinggi, yang di mana akan mulai diuji coba dan diberlakukan pada murid jenjang kelas 12 atau kelas 3 SMA pada bulan November 2025.

“TKA itu nanti berbasis mata pelajaran untuk membantu para pihak, terutama murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah, karena tesnya berbasis mata pelajaran sehingga ke depan ini jurusan akan kami hidupkan lagi. Jadi, nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” kata Mu’ti seperti dilansir dari Antara, Sabtu (12/4/2025).

Menurut dia, di dalam TKA tersebut akan ada mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa dari ketiga jurusan tersebut,  Jadi para pengguna kami merupakan prioritas utama. Di sini pemain akan mendapatkan pilihan game inter77 yang beragam yang sangat menarik untuk diakses.  yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, ditambah dengan mata pelajaran khusus jurusan.

Beri Gambaran Lebih Jelas

Karenanya, kata Mu’ti, murid dengan penjurusan IPA dapat memilih tambahan tes mata pelajaran Fisika, Kimia atau Biologi selain tes Bahasa Indonesia dan Matematika.

Sedangkan murid penjurusan IPS dapat memilih tambahan tes mata pelajaran Ekonomi, Sejarah, dan mata pelajaran lain yang ada dalam rumpun ilmu sosial.

Mu’ti berharap dengan kembalinya memberlakukan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA sekaligus dihadirkan TKA, maka bisa memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kemampuan murid dan kecocokannya dengan program studi yang dipilih pada jenjang perguruan tinggi.

“Dengan cara seperti itu, kemampuan akademik seseorang akan menjadi landasan ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di jurusan tertentu. Jadi, bisa dilihat dari nilai kemampuan akademiknya,” tutur dia.

Kemendikdasmen, kata Mu’ti, berharap TKA dapat menjadi alat tes individu yang valid dan terstandar bagi perguruan tinggi dalam mempertimbangkan kelulusan calon mahasiswa baru.

By Published On: April 26, 2025Categories: Uncategorized0 Comments

Leave A Comment